DEFINISI VENTILASI DAN VOLUME PARU
Ventilasi merupakan suatu proses dari siklus inspirasi dan ekspirasi yang berfungsi untuk mempertahankan kadar oksigen dan karbondioksida dalam alveoli dan darah arteri dalam keadaan optimal. Total ventilasi adalah merupakan jumlah udara yang diekspirasikan tiap menit, yang merupakan banyaknya udara yang dihirup tiap kali bernapas (Vt), dikalikan banyaknya pernapasan tiap menitnya (RR/respiratory rate)VE = Vt X RR
Udara yang masuk dan keluar paru-paru akan membuat “alveolar ventilation” dan “dead space ventilation”. “Alveolar ventilation” yaitu merupakan udara segar yang dapat mencapai alveoli dan berperan dalam proses pertukaran gas, sedangkan “dead space ventilation” udara yang tidak berperan dalam proses pertukaran gas. Jumlah udara dalam dead space ventilation ini sekitar 150 ml atau 1/3 dari volume tidal (Hough, 1991). Kebanyakan dead space ventilation dibentuk oleh anatomikal dead space (ruang rugi anatomis), yang merupakan udara yang ada di dalam saluran napas mulai dari hidung sampai dengan broncheolus terminalis. Udara yang ada di dalam dead space adalah merupakan udara yang terakhir kali masuk dan yang pertama kali keluar dalam siklus ventilasi dan yang tidak pernah mencapai alveoli. Alveolar dead space adalah udara yang mencapai alveoli tetapi tidak dapat mencapai darah, sehingga tidak terjadi proses pertukaran gas disini. Penjumlahan antara anatomikal dead space dan alveolar dead space disebut fisiological dead space (ruang rugi fisiologis)
Adaempat volume paru yang utama, yaitu (1) Volume tidal; (2) Inspiratory reserve volume; (3) expiratory reserve volume; dan (4) Residual volume.
Volume tidal (Vt) adalah sejumlah udara yang dihirup dan di keluarkan pada seatiap kali pernapasan. Ini dapat menunjukkan kedalaman bernapas yang terdiri dari sejumlah udara yang dapat mencapai alveoli (alveolar ventilation) dan yang hanya berada di saluran napas (dead space ventilation).
Reverse volume (volume cadangan), adalah sejumlah udara yang dapat bergerak diatas atau dibawah volume tidal normal. Hal ini dapat merefleksikan keseimbangan antara elastisitas paru dan dinding torak, kekuatan otot-otot pernapasan dan mobilitas torak. Oleh karena itu, volume cadangan berhubungan dengan kemampuan untuk meningkatkan atau menurunkan volume tidal. Ada dua jenis volume cadangan:
- Inspiratory Reserve Volume/IRV (Volume cadangan inspirasi), Jumlah maksimal udara yang dapat dihirup dari puncak volume tidal.
- Expiratory Reserve Volume/ERV (Volume Cadangan Ekspirasi), Jumlah udara yang dapat dikeluarkan setelah akhir volume tidal normal.
Keempat volume tadi dapat dikombinasi untuk membentuk empat kapasitas paru, yaitu; (1) Total Lung Capacity/TLC (Kapasitas total paru); (2) Vital Capacity/VC (Kapasitas vital); (3) Inspiratory Capacity/IC (Kapasitas Ispirasi) dan (4) Functional Residual Capacity/FRC (Kapasitas fungsional residu).
Total Lung Capacity, jumlah udara yang ada dalam sistem respirasi setelah inspirasi maksimal, yang merupakan penjumlahan dari ke kempat volume paru.
Vital Capacity, Jumlah udara maksimal yang dapat dikeluarkan setelah inspirasi maksimal. Jadi VC adalah merupakan penjumlahan dari IRV + Vt + ERV.
Inspiratory capacity, yaitu jumlah udara maksimal yang dapat dihirup setelah akhir ekspirasi tenang. Jadi IC adalah merupakan penjumlahan dari Vt + IRV.
Functional Residual Capacity, yaitu jumlah udara yang masih tertinggal dalam paru setelah akhir ekspirasi tenang. Besarnya FRC ditentukan oleh keseimbangan dari dua kekuatan yang berbeda, yaitu (1) Daya elastik recoil dari paru-paru ke arah dalam; (2) Daya elastik recoil dari sangkar torak ke arah luar. Nilai FRC yang normal amat bermanfaat untuk mekanika paru dan area permukaan alveolus yang optimal dalam rangka efisiensi dari ventilasi dan proses pertukaran gas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar